DASAR KINETIKA ENZIM
Untuk
mengetahui kadar suatu enzim pada seorang penderita. Enzim plasma nonfungsinal
dapat dijadikan sebagai petanda adanya kerusakan organ tertentu. Leoner
Michaelis dan Maud Menten mengajukan suatu model, bahwa dalam suatu reaksi enzim
selalu terbentuk senyawa peralihan ES.
Michaelis –Menten àlaju
awal reaksi enzimatis dapat ditentukan berdasarkan
•
fungsi terhadap konsentrasi substrat dan
•
parameter
yg berpengaruh dalam enzim
•
Henri
à
pembentukan kompleks enzim
•
substrat
reversibel selama reaksi
•
pembentukan
produk dari substrat à
laju
•
reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi
•
kompleks
• Penentuan nilai Vmax dan Km diperlukan untuk mengetahui
karakteristik enzim.
• Km dan Vmaks merupakan dua parameter utama untuk
mencirikan enzim
• Pada jenis enzim yang sama tidak selalu memiliki
kecepatan maksimum (Vmax) yang sama, karena Vmax dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan konsentrasi enzim
• Km pada jenis enzim yang sama besarnya akan tetap sama,
jika jenis substrat dan kondisi lingkungan tetap sama.
• Nilai Km dan Vmax enzim tergantung pada jenis substrat
dan keadaan lingkungan seperti suhu dan pH.
• Nilai Km yang semakin kecil maka ikatan substrat dengan
enzim akan semakin kuat sehingga akan mudah untuk menghasilkan produk
The
Michaelis-Menten Equation
Vo= (Vmax [S])/(Km+[S])
BAGIAN-BAGIAN ENZIM
1.
Protein (enzim protein sederhana)
2.
Protein+bukan protein (enzim konjugasi)
a.
Apoenzim (protein)
Bagian yang terdiri dari protein saja pada suatu enzim. Apoenzim bila sendirian
tidak aktif.
Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa
yang berlainan tergantung dari enzimnya.
b.
Gugus prostetik (bukan protein)
Koenzim atau kofaktor yang terikat sangat kuat bahkan
terikat dengan ikatan kovalen dengan enzim
·
Koenzim (organik)
Fungsinya sebagai karier sementara
dari gugus fungsional yg berperan dalam reaksi enzimatis tersebut. Koenzim bersifat termostabil (tidak tahan panas),
mengandung ribose fosfat. Contoh : koenzim NADP maka reaksi yang terjadi adalah
dehidrogenase. NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
·
Kofaktor (Anorganik)
Kofaktor adalah bahan
kimia yang membantu (molekul atau ion) yang terikat enzim untuk meningkatkan
aktivitas biologis enzim. Sebah enzim tanpa kofaktor disebut apoenzim. Ketika
apoenzim bersama-sama dengan kofaktor disebut sebagai holoenzim. Contoh beberapa
logam berperan sebagai aktivator dalam sistem enzim adalah Cu, Mn, Zn, Ca, K,
Co. Ion logam enzim dalam proses katalitik dalam 3 cara utama:
-
Dengan mengikat substrat untuk mengarahkan dengan benar untuk reaksi
-
Dengan elektrostatis menstabilkan atau melindungi muatan negatif
-
Dengan memfasilitasi oksidasi, reaksi reduksi melalui perubahan reversibel
pada tingkat oksidasi ion logam.
Ikatan
enzim + koenzim:
* kuat
= membentuk gugus prostetik
* lemah = membentuk kosubstrat
PRINSIP
·
Lock and key
®
Fisher ® Struktur enzim kaku (rigid)
1. kesesuaian bentuk ruang antara E dan S ®
reaksi enzimatis
2. lemah untuk menerangkan fenomena inhibisi
·
Induced Fit
®
Koshland ® Struktur enzim fleksibel
(Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kecocokan dengan
substrat dan membuat ikatan antara enzim dan substrat menjadi lebih reaktif.
|
|
|
|
Molekul enzim mempunyai sisi aktif tempat menempelnya
substrat sehingga terbentuklah molekul kompleks enzim substrat. Pengikatan
substrat menginduksi penyesuaian pada enzim sehingga meningkatkan kecocokan
antara keduanya dan mendorong molekul kompleks enzim-enzim substrat ada dalam
kondisi yang lebih reaktif. Saat substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim,
bentuk sisi aktif akan termodifikasi melingkupinya dan membentuk kompleks. Saat
produk sudah lepas dari kompleks, enzim berubah menjadi tidak aktif lagi dan
menjadi bentuk yang lepas. Substrat lain pun kemudian kembali bereaksi dengan
enzim tersebut. Begitu seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar